Skip to Content

Teknik Memanah

Stances


Stance (kuda-kuda) merupakan hal yang sangat penting, karena keseimbangan dan kestabilan pemanah ditentukan oleh stance. Untuk mendapatkan tingkat presisi dan akurasi yang tinggi pemanah memerlukan keseimbangan dan kestabilan yg kosisten dari satu tembakan ke tembakan yang lainnya.

Dalam target archery stance dilakukan dengan berdiri diatas kedua kaki. Dimana kedua kaki harus dapat menopang pinggul dengan rata untuk mendapatkan keseimbangan yang kokoh dari tubuh bagian atas. Stance yang baik adalah dimana tumit, lutut dan pinggul dalam posisi sejajar. Sementara  telapak kaki boleh terbuka maks 10 . posisi tumit minimal selebar bahu atau dapat pula lebih lebar untuk mendapatkan kestabilan yang diharapkan.

Dikarenakan anatomi manusia berbeda-beda, maka dalam target archery dikenal beberapa bentuk stance.


  1. Square Stance

Posisi kaki sejajar dengan bahu menghadap 90 dari target, sehingga target kurang lebih tepat disebelah kiri pemanah ( RH archer ). Sangat dianjurkan untuk pemanah pemula.

Pros:  mudah dilakukan, teknik menembak tidak memerlukan banyak Gerakan cepat  diingat dan mudah diulangi teknik lebih mudah dievaluasi oleh pelatih

Cons : ​badan lebih rawan condong /bergoyang kearah depan dada Sendi dan tulang pinggul harus benar-benar simetris

2. Open Stance 

Posisi kaki lebih serong menghadap target. Dengan kaki kanan lebih maju dari kaki kiri . Open stance merupakan pilihan bagi pemanah yang mempunyai kecenderungan keseimbangan yang tidak simetris.

Pros : ​core muscle lebih stabil

         ​bidikan lebih mudah diraih dan stabil

         ​tidak mudah goyah

Cons : ​kesejajaran tumit-lutut-pinggul lebih sukar dipertahankan

              memerlukan Latihan stance yang cukup intens agar konsisten

3. Close Stance

Merupakan kebalikan posisi dari open stance, lebih serong menjauhi target, kaki kanan berada lebih mundur dari kaki kiri (RH archer)

Pros : ​sama dengan open stance

Cons : ​sama dengan open stance    


Kapan kita menentukan stance yg cocok ?

Ketika pemanah (RH archer) cenderung menggeser dari arah jam 3 target (kanan) untuk dapat masuk ke tengah target (x) maka sebaiknya dicoba menggunakan open stance. Apabila sebaliknya maka gunakan close stance. Sedangkan apabila bidikan bergeser vertical saja, maka tetap menggunakan square stance.

Pemanah sebaiknya memulai dengan square stance, setelah cukup mahir, perkenaan cukup presisi, maka perhatikan proses bidikan, untuk dapat membidik tengah-tengah target apakah dimulai dari kanan target kemudian bergeser kekiri? Atau sebaliknya. Atau dari atas (arah jam 12 target)

Atau dapat dengan menggunakan cara kedua (setelah pemanah cukup mahir dan konsisten) :

Saat fulldraw, bidik tengah-tengah target (X). pertahankan fulldraw, kemudian tutup mata selama 4-5 detik. Setelah itu buka mata dan lihat bidikan Kembali bidikan, apakah cenderung bergeser ke kanan (atas/bawah) atau sebaliknya. Apabila RH archer bidikannya bergeser ke kanan, gunakan open stance.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam stance :

1.    KESEJAJARAN SENDI (TUMIT-LUTUT-PINGGUL);

baik dalam open/close stance ataupun dalam square stance.  Saat istirahat ataupun jeda antar tembakan, sering pemanah melihat target dengan kedua bahu (badan) menghadap target. Ini menyebabkan pinggul ikut terputar pula kearah target, sementara tumit dan telapak kaki tetap menghadap 90 dari target. Ini menyebabkan sendi lutut terpelintir karena pinggul dan tumit berlawanan arah (tidak sejajar). Apabila hal ini dilakukan berulang-ulang selama berbulan-bulan atau lebih, tentunya akan menyebabkan cedera pada lutut.

2.    BEBAN KAKI YG TIDAK SEIMBANG;

        kebiasaan pemanah yang sering membebankan badan pada salah satu kaki. Biasanya terjadi saat sequence 3 (aiming-fulldraw-release) beberapa pemanah cenderung membebankan pada kaki belakang (kaki kanan RH archer) Ketika hal ini dilakukan berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama, otot pinggul kanan akan terkendala, biasanya lebih kaku daripada otot pinggul kiri. Akan menjalar keotot belakang paha dan betis. Biasanya kaki kanan lebih susah ditekuk daripada kaki kiri. juga pada pinggang kanan, karena lebih sering terbebani.


Bagaimana mengatasinya :Tentunya dengan berlatih Kembali stance yang benar sepanjang shooting cycles, jangan ada perubahan atau pergeseran stance sepanjang melakukan tembakan. Selain itu pemanasan yang benar dan cukup, pelemasan dan stretching yang harus dilaksanakan. Otot-oto harus cukup baik kekuatan dan elastisitasnya. Juga kualitas dari sendi yang harus dilatih dan dijaga


Teknik Memanah
Eko Teguh Prasetyo September 23, 2024
Share this post
Tags
Archive
Sign in to leave a comment
Compound Arrow Rest